Sosmed:

Latest Post

Monday 15 February 2016

Hati Tidak Merasa Bersalah Jika meninggalkan Sholat

Tentang Islam - Apabila seorang tidak pernah merasa bersalah jika melakukan dosa meninggalkan sholat berarti imannya sangat lemah dan hatinya gelap seperti malam karena banyak dosa-dosa yang telah di perbuat olehnya

http://semua-tentang-agam-islam.blogspot.co.id/
Hati Tidak Merasa Bersalah Jika meninggalkan Sholat


Nabi SAW bersabda : 
“Sesungguhnya orang mukmin apabila melakukan sesuatu dosa, terbentuklah bintik hitam pada hatinya. Apabila dia bertaubat, kemudian menghentikan dosa-dosanya dan beristighfar, maka bersihlah daripadanya bintik hitam itu. Dan apabila dia terus melakukan dosa, bertambahlah bintik hitam itu pada hatinya, sehingga tertutuplah seluruh hatinya, itulah karat yang disebut Allah SWT di dalam kitabNya: Sesekali tidak, sebenarnya apa yang mereka lakukan telah mengkaratkan(menutup) hati mereka. Surah Al-Mutoffifin ayat 14.” (Hadith riwayat Al-Baihaqi)

Dalam hadis yang lain Nabi SAW bersabda : 
“Ketahuilah di dalam jasad itu ada segumpal daging, apabila dia baik maka baiklah seluruh jasad, dan apabila dia buruk maka buruklah seluruh jasad. Ketahuilah bahawa itu adalah hati.” (Hadith riwayat Bukhari dan Muslim, dari Nu’man bin Basyir)

Oleh sebab itu jauhilah segala bentuk dosa-dosa mau itu kecil atau pun besar agar hati kita senantiasa bersih dan terbebas dari berbagai macam bentuk syirik, nifaq dan sifat mazmumah
  • Nifaq bisa juga di artikan dusta yaitu berbuat amal kebajikan didepan orang lain, supaya orang lain itu mengira bahwa ia orang yang ikhlas beramal, tetapi sebenarnya ia tidak ikhlas sama sekali.
  • Mazmumah (Sifat Tidak Terpuji) adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat yang merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia
Jadi marilah kita banyak beristighfar dan bertaubat kepada Allah SWT, memperbanyak membaca al-Quran, mendatangi majelis ilmu yang ada di sekitar anda, berzikir dan sholat tahajjud serta sholat taubat agar hati kita terhindar dari sifat tersebut juga terjaga dari bintik hitam karena memlakukan dosa.


Semoga bermanfaat
Sumber: Islamituindah.my
Penerjemah/Editor: Akbar

Sunday 14 February 2016

9 Ganjaran Untuk Hati Para Mukmin


http://semua-tentang-agam-islam.blogspot.com/
9 Ganjaran Untuk Hati Para Mukmin


Tentang Islam - Allah memberikan 9 kenikmatan pada hati seorang mukmin. Apa saja kenikmatan itu?



1. Kehidupan

أَوَ مَن كَانَ مَيْتاً فَأَحْيَيْنَاهُ وَجَعَلْنَا لَهُ نُوراً يَمْشِي بِهِ فِي النَّاسِ كَمَن مَّثَلُهُ فِي الظُّلُمَاتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِّنْهَا ١٢٢
“Dan apakah orang yang sudah mati lalu Kami Hidupkan dan Kami Beri dia cahaya yang membuatnya dapat berjalan di tengah-tengah orang banyak, sama dengan orang yang berada dalam kegelapan, sehingga dia tidak dapat keluar dari sana?”
(Al-An’am 122)




2. Kesembuhan

وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُّؤْمِنِينَ ١٤
“Serta melegakan (menyembuhkan) hati orang-orang yang beriman.”
(At-Taubah 14)




3. Kesucian

إِنَّ الَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ عِندَ رَسُولِ اللَّهِ أُوْلَئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَى-٣-
“Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah, mereka itulah orang-orang yang telah Diuji hatinya oleh Allah untuk bertakwa.”
(Al-Hujurat 3)




4. Hidayah

وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ١١
“Dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan Memberi petunjuk kepada hatinya.”
(At-Taghabun 11)




5. Keimanan

أُوْلَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ ٢٢
“Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah Ditanamkan Allah keimanan.”
(Al-Mujadalah 22)




6. Ketenangan

هُوَ الَّذِي أَنزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ ٤
“Dia-lah yang telah Menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang Mukmin.”
(Al-Fath 4)




7. Kecintaan

وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ ٧
“Tetapi Allah Menjadikan kamu cinta kepada keimanan, dan menjadikan (iman) itu indah dalam hatimu.”
(Al-Hujurat 7)




8. Kesatuan Hati dengan Orang Mukmin

وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ ٦٣
“Dan Dia (Allah) yang Mempersatukan hati mereka (orang yang beriman).”
(Al-Anfal 63)




9. Ketentraman

الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ ٢٨
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
(Ar-Ra’d 28)


Sumber: G+ Islam Itu Indah

Saturday 13 February 2016

Melihatnya Membuat Ingat Allah...

http://semua-tentang-agam-islam.blogspot.com/
Melihatnya Membuat Ingat Allah...


Ustadz Abu Yahya Badrusalam,Lc

Tentang Islam - Dalam sebuah hadits disebutkan..

عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ يَزِيدَ ، قَالَتْ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " أَلا أُخْبِرُكُمْ بِخِيَارِكُمْ ؟ " , قَالُوا : بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ! قَالَ : " الَّذِينَ إِذَا رُءُوا ذُكِرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ " . ثُمَّ قَالَ : " أَلا أُخْبِرُكُمْ بِشِرَارِكُمْ ؟ " , قَالُوا : بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ ! قَالَ : " الْمَشَّاؤُونَ بِالنَّمِيمَةِ ، الْمُفَرِّقُونَ بَيْنَ الأَحِبَّةِ ، الْبَاغُونَ الْبُرَءاءَ الْعَنَتَ " .

Dari Asma bintu Yazid ia berkata..
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda..
Maukah aku kabarkan kepada kalian orang yang terbaik ?
Mereka berkata, "Mau wahai Rasulullah..
Beliau bersabda, "Yaitu orang orang yang apabila dilihat, membuat ingat kepada Allah..

Beliau bersabda, "Maukah aku beritahu siapa orang terburuk ?
Mereka berkata, "Mau wahai Rasulullah."
Beliau bersabda, "Yaitu orang yang berjalan mengadu domba,
menceraikan orang orang yang saling mencintai dan menyusahkan orang yang tak berdosa..

(HR Ahmad, dihasankan oleh Syaikh Al Albani)

itulah sebaik baiknya manusia melihatnya membuat ingat Allah. karena ketaqwaan dan istiqomahnya
karena ibadah dan ketaatannya dan selalu tunduk kepada perintahNya. sifat mereka tawadlu dan rendah hati baju mereka dihiasi sunnah, lisan mereka memancarkan hikmah. bahagialah orang yang diberikan teman seperti itu..

Sumber BBM@kajianislam

Takut Miskin ?, Baca ini

http://semua-tentang-agam-islam.blogspot.co.id/
jangan takut miskin


Tentang Islam - Dalam QS. At-Taubah [9]: 28, Allah memberikan penegasan bagi umat Islam Mekah agar tidak khawatir perdagangan mereka melemah dan mengalami krisis dengan dilarangnya orang-orang musyrik memasuki Masjidil Haram setelah tahun 9 Hijriah. Karena, Allah yang akan memberikan kekayaan kepada mereka.

Dalam penafsiran yang lebih luas ayat di atas juga menegaskan bahwa jangan takut miskin karena gemar bersedekah. Karena, Allah, pemilik nama Al-Mughniy, yang akan memberikan kekayaan kepada kita. Kekayaan Allah itu meliputi segala kekayaan yang ada di langit dan di bumi. Bahkan, kekayaan Allah itu jauh lebih luas daripada alam jagat raya ini.
Patut kita renungkan ayat Al-Qur’an berikut ini.

Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir); sedangkan Allah menjanjikan ampunan untuk kalian dari-Nya dan karunia, dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2]: 268).

“Katakanlah, ‘Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya, dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba [34]: 39).

Surat Al-Baqarah ayat 268 di atas menerangkan bahwa setan menakut-nakuti manusia dengan kemiskinan jika gemar bersedekah. Sedangkan, Allah menjanjikan karunia-Nya yang luas. Di surat Saba ayat 39 kembali ditegaskan bahwa Allah pasti membalas infak dan sedekah yang kita keluarkan.
Karena itu, siapa saja yang kikir, tidak mau berinfak dan bersedekah, padahal ia dikaruniai kelapangan harta, itu berarti ia mendustakan Allah dan membenarkan setan. Karena, dia tidak yakin dengan janji balasan karunia dari Allah. Sementara, secara tidak langsung dia meyakini kebenaran bisikan setan. Naudzubillah…


Sumber: G+

12 KEAJAIBAN SHOLAT TAHAJUD

Tentang Islam
http://semua-tentang-agam-islam.blogspot.co.id/
12 KEAJAIBAN SHOLAT TAHAJUD



1. Shalat Tahajud sebagai tiket masuk surga
Abdullah Ibn Muslin berkata “kalimat yang pertama kali ku dengar dari Rasulullah Saw saat itu adalah, “Hai sekalian manusia! Sebarkanlah salam, bagikanlah makanan, sambunglah silaturahmi, tegakkan lah shalat malam saat manusia lainnya sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah).

2. Amal yang menolong di akhirat
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada di dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, seraya mengambil apa yang Allah berikan kepada mereka. Sebelumnya mereka adalah telah berbuat baik sebelumnya (di dunia), mereka adalah orang-orang yang sedikit tidurnya di waktu malam dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah).” (QS. Az Zariyat: 15-18)
Ayat di atas menunjukkan bahwa orang yang senantiasa bertahajud Insya Allah akan mendapatkan balasan yang sangat nikmat di akhirat kelak.

3. Pembersih penyakit hati dan jasmani
Salman Al Farisi berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Dirikanlah shalat malam, karena sesungguhnya shalat malam itu adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kamu, (shalat malam dapat) mendekatkan kamu kepada tuhanmu, (shalat malam adalah) sebagai penebus perbuatan buruk, mencegah berbuat dosa, dan menghindarkan diri dari penyakit yang menyerang tubuh.” (HR. Ahmad)

4. Sarana meraih kemuliaan
Rasulullah Saw bersabda, “Jibril mendatangiku dan berkata, “Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu, karena engkau akan mati, cintailah orang yang engkau suka, karena engkau akan berpisah dengannya, lakukanlah apa keinginanmu, engkau akan mendapatkan balasannya, ketahuilah bahwa sesungguhnya kemuliaan seorang muslim adalah shalat waktu malam dan ketidakbutuhannya di muliakan orang lain.” (HR. Al Baihaqi)

5. Jalan mendapatkan rahmat Allah
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Semoga Allah merahmati laki-laki yang bangun malam, lalu melaksanakan shalat dan membangunkan istrinya. Jika sang istri menolak, ia memercikkan air di wajahnya. Juga, merahmati perempuan yang bangun malam, lalu shalat dan membangunkan suaminya. Jika sang suami menolak, ia memercikkan air di wajahnya.” (HR. Abu Daud)

6. Sarana Pengabulan permohonan
Allah SWT berjanji akan mengabulkan doa orang-orang yang menunaikan shalat tahajud dengan ikhlas. Rasulullah Saw Bersabda,
“Dari Jabir berkata, bahwa nabi Saw bersabda, “Sesungguhnya di malam hari , ada satu saat yang ketika seorang muslim meminta kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah memberinya, Itu berlangsung setiap malam.” (HR. Muslim)
7. Penghapus dosa dan kesalahan
Dari Abu Umamah al-Bahili berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Lakukanlah Qiyamul Lail, karena itu kebiasaan orang saleh sebelum kalian, bentuk taqarub, penghapus dosa, dan penghalang berbuat salah.” (HR. At-Tirmidzi)

8. Jalan mendapat tempat yang terpuji
Allah berfirman,
“Dan pada sebagian malam bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’:79)
9. Pelepas ikatan setan
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Setan akan mengikat kepala seseorang yang sedang tidur dengan ikatan, menyebabkan kamu tidur dengan cukup lama. Apabila seseorang itu bangkit seraya menyebut nama Allah, maka terlepaslah ikatan pertama, apabila ia berwudhu maka akan terbukalah ikatan kedua, apabila di shalat akan terbukalah ikatan semuanya. Dia juga akan merasa bersemangat dan ketenangan jiwa, jika tidak maka dia akan malas dan kekusutan jiwa.”

10. Waktu utama untuk berdoa
Amru Ibn ‘Abasah berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, “Ya Rasulullah! Malam apakah yang paling di dengar?”, Rasulullah Saw menjawab, “Tengah malam terakhir, maka shalat lah sebanyak yang engkau inginkan, sesungguhnya shalat waktu tersebut adalah maktubah masyudah (waktu yang apabila bermunajat maka Allah menyaksikannya dan apabila berdoa maka didengar doanya)” (HR. Abu Daud)

11. Meraih kesehatan jasmani
“Hendaklah kalian bangun malam. Sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian. Wahana pendekatan diri pada Allah Swt, penghapus dosa, dan pengusir penyakit dari dalam tubuh.” (HR. At-Tarmidzi)
12. Penjaga kesehatan rohani
Allah SWT menegaskan bahwa orang yang shalat tahajud akan selalu mempunyai sifat rendah hati dan ramah. Ketenangan yang merupakan refleksi ketenangan jiwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Allah Berfirman, “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melewati malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (QS. Al-Furqan: 63-64)

Keajaiban shalat tahajud sudah terbukti, maka bertahajudlah!
Mungkin masih banyak lagi keajaiban shalat tahajud yang mungkin terlewat dari tulisan ini. Yang pasti shalat tahajud merupakan shalat yang bagus sebagai ibadah tambahan bagi kita.
Subhanallah .. Shalat tahajud benar-benar dahsyat dalam meraih kebaikan dunia akhirat
“Jika matahari sudah terbenam, aku gembira dengan datangnya malam dan manusia tidur karena inilah saat hanya ada Allah dan aku.”
MASYA ALLAH

Maka ubahlah kebiasaan kita kalau pengen rezeki kita lancar, jodoh kita lancar, usaha kita lancar, dam semua apa yang kita inginkan tercapai, maka tahajudlah. Semoga kita semakin semangat shalat tahajud, dan mudah-mudahan segala doa dan hajat kita segera dikabulkan oleh Allah lewat perantara tahajud ini. Aamiin

Marilah kita berdoa, bermunajat kepada Allah. Semoga Allah mengampuni kita, dan menghapuskan kita dari segala dosa yang telah lalu.

Ya Allah,
Ampunilah semua dosa-dosa kami, baik sengaja atau pun tidak, berkahilah kami, ramahtilah kami, berikanlah kami hidayah-Mu agar kami senantiasa dekat kepada-Mu hingga akhir hayat.
Aamiin ya Rabbal’alamin.

Sumber: G+

Thursday 11 February 2016

Itulah Amal


http://semua-tentang-agam-islam.blogspot.co.id/
Itulah Amal


Ust. BADRU SALAM, LC

Tentang Islam - Thalhah bin Ubaidillah berkisah..

Ada dua orang dari daerah Baliy datang ke Rasulullah..
Keduanya pun masuk islam..
Namun yang pertama lebih bersungguh sungguh dari yang kedua..

Suatu ketika yang pertama ikut perang dan mati syahid..
Sedangkan yang kedua hidup setelahnya setahun lalu meninggal..

Thalhah berkata..
Lalu aku bermimpi seakan aku berada di sisi pintu surga..
Kedua orang itu ada di sana..
Keluarlah seseorang dari surga..
Ia menyuruh yang kedua untuk masuk surga..
Setelah itu yang pertama baru diizinkan masuk surga..
Lalu dikatakan kepadaku: “Pulanglah, belum waktunya untukmu..

Di pagi harinya Thalhah menceritakan mimpinya ke orang orang..
Mereka merasa heran..
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda..
Mengapa kalian heran?”
Mereka berkata: “Wahai Rasulullah..
Yang pertama lebih bersungguh sungguh dan mati syahid..
Sedangkan yang kedua ternyata masuk surga dahulu ?”
Beliau bersabda: “Bukankah ia hidup setelahnya setahun?”
Bukankah ia mendapati ramadlan dan sholat sekian banyak dalam setahun? Dalam riwayat ahmad: 1800 kali sholat..
Mereka berkata: “Benar.”
Beliau bersabda: “Derajat keduanya sejauh langit dan bumi..
(HR Ibnu Majah no 3925).

Qana’ah adalah Keberuntungan

http://semua-tentang-agam-islam.blogspot.com/
Qana’ah adalah Keberuntungan

Tentang Islam - Salah satu amalan hati yang patut dimiliki seorang muslim adalah sifat qana’ah yang berarti ridla (rela) terhadap segala bentuk pemberian Allah yang telah ditetapkan, tidak dihinggapi ketidakpuasan, tidak pula perasaan kurang atas apa yang telah diberikan. Tahu bahwa segala rezeki telah diatur dan ditetapkan oleh Allah, sehingga hasil yang akan diperoleh sebagai ‘imbal jasa’ dari usaha yang dicurahkan tidak akan melebihi apa yang telah ditakdirkan oleh Allah kepada hamba-Nya. Dia-lah yang menetapkan siapa saja di antara hamba-Nya yang memiliki kelapangan rezeki, dan siapa diantara mereka yang memiliki kondisi sebaliknya. 

Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا

“Sesungguhnya Rabb-mu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya” (QS al-Israa : 30).

Berangkat dari hal tersebut di atas, Islam mendorong para pemeluknya untuk berakhlak dengan sifat yang mulia ini.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قد أفلح من أسلم، ورُزق كفافًا، وقنعه الله بما آتاه

“Sungguh beruntung orang yang berislam, memperoleh kecukupan rezeki dan dianugerahi sifat qana’ah atas segala pemberian” (Hasan. HR. Tirmidzi).

Seorang dikatakan beruntung tatkala memperoleh apa yang diinginkan dan disukai serta selamat dari segala yang mendatangkan ketakutan dan kekhawatiran. Dalam hadits di atas rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengaitkan keberuntungan dengan tiga hal yaitu keislaman, kecukupan rezeki dan sifat qana’ah, karena dengan ketiganya seorang muslim akan mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat.
Dengan berislam seorang akan memperoleh keberuntungan karena Islam adalah satu-satunya agama yang diridlai Allah, sumber keberuntungan yang memberikan peluang untuk memperoleh pahala dan keselamatan dari siksa. Demikian pula, dengan rezeki yang mencukupi akan menjaga diri dari meminta-minta, dan dengan adanya sifat qana’ah akan mendorong untuk bersikap ridla, tidak menuntut dan tidak merasa kurang atas rezeki yang diterima. Boleh jadi seorang berislam, akan tetapi diuji dengan kefakiran yang melupakan, atau diberi kecukupan rezeki namun tidak memiliki sifat qana’ah, maka hal tersebut akan justru membuat hati tidak tenang dengan rezeki yang ada, sehingga berujung pada kefakiran hati dan jiwa (Bahjah Quluub al-Abraar wa Qurrah ‘Uyuun al-Akhyaar).
Maka, sifat qana’ah akan membawa seseorang keberuntungan sebagaimana yang dikatakan oleh al-Munawi,

قد أفلح من أسلم ورزق كفافًا: أي ما يكف من الحاجات ويدفع الضرورات، وقنعة الله بما آتاه: فلم تطمح نفسه لطلب ما زاد على ذلك؛ فمن حصل له ذلك فقد فاز

“Sungguh beruntung orang yang berislam, memperoleh kecukupan rezeki, yaitu rezeki yang dapat mencukupi kebutuhan dan mengantisipasi kondisi darurat. Dan dianugerahi sifat qana’ah, di mana jiwanya tidak berambisi untuk memperoleh melebihi kebutuhan. Maka siapa saja yang memiliki ketiga hal tersebut sungguh telah beruntung” (at-Taisir bi Syarh al-Jaami’ ash-Shaghiir).