Sosmed:

Latest Post

Showing posts with label Hikmah. Show all posts
Showing posts with label Hikmah. Show all posts

Sunday 31 January 2016

IMAN YANG PALING MENAKJUBKAN

http://semua-tentang-agam-islam.blogspot.co.id/
IMAN YANG PALING MENAKJUBKAN


BIsmillahirrohmannirrohim
Oleh: Kiai Maman Imanulhaq

Tentang Islam - Suatu ketika Rasulullah SAW duduk bersama para sahabat dan bertanya kepada mereka: Siapakah di antara makhluk Allah yang paling luar biasa imannya pada Allah SWT?
Para sahabat menjawab,"Malaikat ya Rasulullah."
“Terang saja, malaikat kan makhluk Allah yang paling setia dan tahu duduk perkaranya,” ujar Nabi.
“Kalau begitu, para Nabi dan utusanNya,” ujar para sahabat.
“Bagaimana tidak beriman, sedangkan Allah memberi mereka wahyu dari langit melalui para malaikat,” kata Nabi.
“Mungkin para sahabatmu ya Rasulullah?” kata para sahabat lagi,
“Sudah sepantasnya bukan? Mereka menyaksikan segala mukjizatku dan senantiasa berdekatan denganku untuk mengetahui wahyu yang diturunkan kepadaku dan menanyakan segala ikhwal tentangnya,” tutur Nabi.
“Lalu siapa?" tanya para sahabat.

“Mereka adalah orang-orang yang hidup sesudahku. Tak pernah menyaksikanku tapi membenarkan semua ajaranku. Mereka tidak melihat sendiri mukjizatku, tapi mereka tetap beriman karena itu. Mereka adalah saudara-saudaraku,” kata Nabi.

Allah telah meletakkan keimanan sebagai dasar kepatuhan mutlak seorang makhluk pada penciptaNya. Seorang makhluk yang beriman akan memanifestasikan ketundukannya tanpa reserve kepada yang diyakininya sebagai sebuah kebenaran. Demikian tinggi Allah mendudukkan orang-orang beriman, setara Mushaddiqun (orang-orang yang benar) sebagaimana ditunjukkan dalam firmanNya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama-sama orang-orang yang Shiddiq.” (QS.at-Taubah: 9/119)

Salah satu dari manifestasi rasa iman adalah cinta. Jika kita iman kepada Allah, maka sudah semestinya kita menampakkan cinta padaNya dan kepada orang-orang yang dicintaiNya. Oleh karena itu, jika Nabi mempertanyakan tentang iman yang paling menakjubkan, pada dasarnya beliau sedang menanyakan, cinta siapa yang paling tulus dan layak diberi apresiasi.

Menilik perjalanan pewahyuan sepanjang hidup umat manusia, maka para sahabat tidak pernah membayangkan jika umat Nabi yang hidup di akhir zaman, memiliki sebuah karunia luar biasa.
Sejak Adam diciptakan, Allah telah mengklasifikasi kepatuhan makhlukNya dalam kategori yang tak terbantah. 

Pertama, kepatuhan mutlak yang diberikan oleh para malaikat kepada Allah.

Kedua, kepatuhan transaksional yang diwujudkan dalam bentuk penolakan setan untuk sujud pada manusia, yakni Adam, dikarenakan intisari perwujudan Adam yang dinilainya tidak lebih baik dari dirinya.

Ketiga, kepatuhan manusia yang diragukan oleh malaikat dan juga setan sendiri.
Sepanjang Allah mengutus para nabi dan rasulNya yang menurut penuturan ulama berjumlah 124.000 orang, Tauhid-lah yang menjadi inti ajaran, yakni meng-esa-kan Allah, tidak meduakanNya dengan persepsi apa pun. Dari waktu ke waktu, Allah menyempurnakan ajaran tauhid hingga ke penghujung para Nabi, yakni Muhammad SAW sebagai nabi akhir zaman. Setelah itu tak ada lagi harapan bagi umat sesudahnya untuk mendapatkan nabi atau rasul.

Hanya bekal keimanan saja yang bisa merawat kesuburan ajaran Islam sebagai dienul haq (agama yang benar). Tak ada lagi tempat bertanya, tak ada lagi tempat pembuktian dengan mukjizat. Bahkan dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa umat akhir zaman adalah seburuk-buruknya manusia dalam hal akhlaknya. Jadi, apa yang bisa diharapkan dari sekelompok orang yang tinggal menunggu hari akhir ini?

Namun rupanya Allah dan RasulNya begitu adil dalam memberi peluang bagi umatnya untuk menjadi makhluk yang dibanggakan. Umat yang dirindukan dan dicintai oleh Nabi sebagai saudaranya. Walaupun umat ini tidak mengalami sendiri kebersamaannya dengan Nabi. Hanya dengan berbekal keimanan dan keyakinan akan ajaran Nabi-lah, mereka bisa mendapatkan kesempatan untuk menjadi umat yang menakjubkan.

Dengan kemuliaan seperti itu, Bagaimana mungkin kita tidak membalas cintanya, sedangkan sepenuh hidup Rasulullah adalah hari-hari yang dipenuhi dakwah untuk mengajak kita pada kebenaran dan iman kepada Allah. Menyelamatkan kita dari kekufuran dan kekerdilan hidup. Menghiasi kita dengan amalan-amalan baik pada sesama. Dan senantiasa memberi harapan bagi kekerdilan jiwa untuk menjadi bagian dari umat yang dikasihinya.

Bagaimana mungkin pintu hati kita tidak terbuka pada hikmat yang terkandung pada kelembutan akhlak Nabi yang mulia? Sungguh mengherankan jika hingga hari ini masih kita dapati orang-orang yang membenci perilaku-perilaku yang menunjukkan kecintaan pada Rasulullah. Membenci orang yang membaca shalawat dan maulid Nabi, bahkan membidah dan mengkafirkannya.

Sikap membenci seperti itu rasanya merupakan sesuatu yang sulit dipahami. Karena sejatinya, Rasulullah tidak mengajarkan kebencian, melainkan mengajarkan rahmat bagi semesta. Jika tindakan keras dipilih untuk melanggengkan klaim kebenaran, apakah kita masih layak mengharap syafaat Nabi dan menjadi bagian menakjubkan dari ajaran beliau?

Semoga sebiji dzarrah amalan kita, membuka harapan kita untuk terus meningkatkannya. Wallahu a’lam.

Tentang Islam

Thursday 28 January 2016

Akhlak Bidadari

Suka Tinggal Di Rumah Adalah Akhlak Bidadari


http://semua-tentang-agam-islam.blogspot.co.id/
Suka Tinggal Di Rumah Adalah Akhlak Bidadari


Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Wahai wanita.. Tirulah akhlak bidadari surga

Tahukah anda wahai wanita..
Bagaimana akhlak para bidadari surga..
Mereka selalu menjaga pandangannya..
Merekapun tak pernah disentuh oleh lelaki manusia maupun jin..
Sebagaimana dalam surat Arrahman: 56:

فِيهِنَّ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَانٌّ

Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka dan tidak pula oleh jin.

Firman Allah juga: "Dan di sisi mereka ada (bidadari-bidadari) yang bermata indah, dan membatasi pandangannya.” (ash-Shaaffaat: 48).

Mereka suka untuk tinggal di rumah rumahnya..

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Istri-istri penduduk surga sungguh akan mendendangkan nyanyian dengan suara paling merdu. Sama sekali tidak pernah seorang pun mendengar suara sebagus itu. Di antara yang mereka dendangkan: ‘Kami adalah wanita yang baik akhlaknya lagi cantik-cantik parasnya. Istri-istri dari kaum yang mulia Yang terlihat sebagai penenteram/penyejuk mata’
Termasuk yang mereka dendangkan pula:
‘Kami adalah wanita-wanita yang kekal tidak akan mati
Kami adalah wanita-wanita yang aman tidak merasa takut
Kami adalah wanita-wanita yang berdiam di tempat, tidak pernah bepergian jauh’.” (HR. ath-Thayalisi, dinyatakan sahih dalam Shahihul Jami’ no. 1561).

Allah memerintahkan kalian untuk tinggal di rumah..

“Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu” (QS. Al Ahzab: 33).

Itulah diantara akhlak bidadari surga..
Tidakkah engkau ingin meniru mereka??

Sumber: BBM @kajianislam


Tentang Islam

Berhiasnya Wanita Menurut Islam


Tentang Islam - Berhias merupakan suatu kebutuhan manusia terutama muslimah. Dan dalam islam semua diperhatikan secara detail termasuk dalam hal berhias ini. Berhias merupakan bagian dari sebuah keindahan, dan Allah, Tuhan kita pun mencintai keindahan sebagaimana, Rosullullah bersabda : “Sesungguhnya Allah itu indah & mencintai keindahan.”

http://semua-tentang-agam-islam.blogspot.co.id/
Berhiasnya Wanita Menurut Islam


  • Karena itu berhias menjadi bagian dalam hidup guna terciptanya keindahan.Dalam sebuah hadist: “Kalian akan mendatangi saudara-saudara kalian. Karenanya perbaikilah kendaraan kalian, & pakailah pakaian yang bagus sehingga kalian menjadi seperti tahi lalat di tengah-tengah umat manusia. Sesungguhnya Allah tak menyukai sesuatu yang buruk.” (HR. Abu Dawud & Hakim).

Sebagai muslimah kita dianjurkan untuk bisa berhias sesuai dengan syariat islam. Berhias bagi wanita ada tiga macam, yaitu berhias untuk suami, berhias di depan wanita & lelaki mahram (orang yang haram dinikahi), & berhias di depan lelaki bukan mahram.

Dari ketiga hal tersebut berhias untuk suamilah yang dianjurkan dalam islam, sedangkan berhias untuk mahram memiliki batasan-batasan yang harus dijaga dengan tidak menampakkan aurat. Lalu berhias untuk lelaki bukan mahram inilah yang dilarang hingga disebut sebagai tabarruj, dimana tabarruj ini menyebabkan banyak keburukan diantaranya terbukanya pintu perzinahan, merendahkan derajat wanita itu sendiri, timbulnya hawa nafsu yang tak terkendali, dan lain sebagainya.

Karena itu kita harus tahu bahwa ada 5 Adab berhias bagi wanita menurut Islam, apa sajakah :

1. Tidak menyerupai laki-laki.
Sungguh Rasulullah melaknat seorang wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR. Abu Daud)

2. Menyambung rambut
“Rasulullah melaknat wanita yang menyambung rambutnya dgn rambut lain & wanita yang meminta agar rambutnya disambung.” (HR. Bukhari Muslim)

3. Mentato tubuhnya, menghilangkan sebagian atau seluruh alisnya, dan mengkir sela-sela giginya.

Ibnu Mas’ud radhiyallau ‘anhu berkata, “Allah melaknat wanita yang mentato bagian-bagian dari tubuh & wanita yang meminta utk ditato, wanita yang mencukur seluruh atau sebagian alisnya & wanita yang meminta utk dicukur alisnya, & wanita yang mengikir sela-sela gigi depannya utk kecantikan, yang merubah ciptaan Allah ‘Azza wa Jalla.”

4. Menyemir rambut degan warna hitam.
“Pada akhir zaman akan ada suatu kaum yang mewarnai (rambutnya) degan warna hitam seperti dada burung merpati, mereka tak akan mencium baunya surga.” (Shahih Jami’ush Shaghir).

5. Mengenakan wewangian bukan untuk suaminya (ketika keluar rumah)Baginda nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

“Setiap wanita yang menggunakan wewangian, kemudian ia keluar dan melewati sekelompok manusia agar mereka dapat mencium bau harumnya, maka ia adalah seorang pezina, dan setiap mata itu adalah pezina.” (Riwayat Ahmad, an-Nasa’i, dan al-Hakim dari jalan Abu Musa al-Asy‘ari radhiyallahu ‘anhu)

Berhias Untuk Suami Itu Ibadah

Terlebih bagi para wanita, yang Allah ciptakan sebagai pasangan lelaki bani Adam, fitrah berhias berperan penting dalam hidupnya. Bahkan fitrah ini bisa mengendalikan kebahagiaan kehidupan rumah tangganya. Hingga Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan predikat sebagai wanita terbaik, ketika sang istri bisa menyenangkan hati suaminya. Dari Abu Hurairahradhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamditanya, ’Ya Rasulullah, wanita seperti apakah yang paling baik?’
Beliau bersabda,
Wanita yang menyenangkan suaminya apabila dilihat, mentaati suaminya ketika diperintah, tidak melakukan perbuatan yang membuat suaminya marah, dan tidak membelanjakan harta yang membuat suaminya benci.” (HR. Ahmad 7421, Nasai 3231, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Demikian hal-hal yang harus kita hindarkan dalam berhias. Sebaik-baik berhias wanita adalah menghiasi dirinya dengan kesantunan, akhlak mulia, dan ketaatan kepada Rabbnya.

Tentang islam

Wednesday 27 January 2016

Meniti Jejak Ulil Albab

Meniti Jejak Ulil Albab

Tentang islam - Assalamu’alaikum.

http://semua-tentang-agam-islam.blogspot.com/
Meniti Jejak Ulil Albab


Mencatat ulang Al Quran surat Ali Imran 190-191. Allah Subhana wa ta’ala berfirman:

                                     بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

إِنَّ فِى خَلۡقِ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱخۡتِلَـٰفِ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّہَارِ لَأَيَـٰتٍ۬ لِّأُوْلِى ٱلۡأَلۡبَـٰبِ (١٩٠) ٱلَّذِينَ يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَـٰمً۬ا وَقُعُودً۬ا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمۡ وَيَتَفَڪَّرُونَ فِى خَلۡقِ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هَـٰذَا بَـٰطِلاً۬ سُبۡحَـٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ (١٩١


Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,  (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Rabb, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka .” QS Ali Imran 190-191

Sungguh sebuah anugrah Allah Subhana wa ta’ala yang terbesar telah diberikan kepada manusia berupa akal. 

 “ Tiadalah Engkau ciptakan ini sia-sia …” Abu Jafar berkata bahwa Allah menciptakan segala sesuatu bukanlah dengan sia-sia dan senda gurau, dan tidak menciptakan kecuali karena perkara besar, yakni pahala, siksa, perhitungan dan pembalasan. 

Orang-orang yang berakal, ulil albab, jika mereka melihat suatu perkara yang dilarang atau diperintah, maka akan berkata bahwa,  manusia tidak diciptakan dalam keadaan batil atau senda gurau, akan tetapi karena perkara besar, yakni neraka dan surga. Karenanya, mereka ulil albab akan berdoa kepada Allah ta’ala agar diselamatkan dari api neraka dan tidak dijadikan sebagai orang yang bermaksiat kepadaNya serta menentang perintahNya.

Dari Ibnu Abbas katanya, “Orang-orang Quraisy mendatangi orang-orang Yahudi dan bertanya kepada mereka, ‘Apa tanda-tanda yang dibawa Musa kepada kalian?’ Orang-orang Yahudi itu menjawab, ‘Tongkat dan tangan yang putih bagi orang-orang yang melihatnya.’ Lalu orang-orang Quraisy itu mendatangi orang-orang Nasrani, lalu bertanya kepada mereka, ‘Apa tanda-tanda yang diperlihatkan Isa?’ Mereka menjawab, ‘Dia dulu menyembuhkan orang yang buta, orang yang sakit kusta dan menghidupkan orang mati.’ Lalu mereka mendatangi Nabi SAW lalu mereka berkata kepada beliau, ‘Berdoalah kepada Tuhanmu untuk mengubah bukit Shafa  dan Marwah menjadi emas untuk kami.” Lalu beliau berdoa, maka turunlah firman Allah: “Sesungguhnyadalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal.” (HR Ath Thabrani.)
Tanda-tanda kebesaran Allah bagi muslim bukanlah melihat mukjzat tangan seperti nabi Musa atau menyembuhkan penyakit seperti nabi Isa, melainkan melihat melalui akal. Ulil Albab (dari tafsir Ibnu Katsir) adalah mereka yang mempunyai akal yang sempurna lagi bersih, yang mengetahui kahikat banyak hal secara jelas dan nyata. Mereka bukan orang-orang tuli dan bisu karena tidak menggunakan akalnya. 

Ulil Albab adalah mereka yang mengingat Allah baik dalam keadaan berdiri, duduk atau berbaring. Melakukan sholat dalam keadaan apapun, saat kuat dengan berdiri, saat sakit dengan duduk, saat lemah dengan berbaring. Demikian pula saat setelah sholat, Allah berada dalam hati dan pikiran mereka.

Syaik Abu Sulaiman ad-Darani berkata, “Sesungguhnya aku keluar rumahku, lalu setiap yang aku lihat merupakan nikmat Allah dan ada pelajaran bagi diriku..” 

Al Fudail mengatakan bahwa berpikir adalah cermin yang menunjukkan kebaikan dan kejelekanmu.

Sufyan bin Uyainah berkata, “Berpikir (tentang kekuasaan Allah Subhana wa ta’ala) adalah cahaya yang masuk ke dalam hatimu.”

Lukman al Hakim berkata,  “Sesungguhnya lama menyendiri akan mengilhamkan untuk berpikir dan lama berpikir (tentang kekuasaan Allah ta’ala) adalah jalan-jalan menuju pintu surga.”

Ulil albab, “ Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi …” Allah memuji mereka yang mempergunakan akalnya pada jalanNya, menjauhi perbuatan batil karena manusia tidak diciptakan dengan batil atau sia-sia, dan meminta perlindungan dari kebatilan agar terhindar dari  azab neraka. “ Ya Rabb, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia .”

Tentang Islam


Keadaan Di Jannah

Tentang Islam - Berikutnya ialah firman Allah Ta'ala, "Dan berkeliling di sekitar mereka anak-anak muda untuk melayani mereka, seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan."

http://semua-tentang-agam-islam.blogspot.co.id/
Keadaan Di Jannah


Informasi tentang para pelayan dan pengiring mereka di surga seolah-olah mereka adalah mutiara basah yang tersimpan dalam keelokan, keanggunan, kebersihan, dan keindahan pakaian mereka, hal ini sebagaimana Allah Ta'ala berfirman, "Mereka dikelilingi oleh anak­-anak muda yang tetap muda. Dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari mata air yang mengalir." Kemudian firman-Nya, "Dan sebagian mereka menghadap kepada sebagian yang lain saling tanya menanya." Saling menghadap berbincang-bincang dan bertanya-tanya tentang berbagai perbuatan dan keadaan mereka semasa di dunia, seperti percakapan para peminum di depan minuman mereka.
 
"Mereka berkata, 'Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut akan adzab." Yakni dulu sewaktu di kampung dunia di kalangan keluarga, kami takut kepada Tuhan kami, khawatir terhadap adzab dan siksaan-Nya. "Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari adzab neraka."
 
Ternyata Tuhan kami bermurah hati kepada kami dan melindungi kami dari apa yang kami takutkan, "Sesungguhnya kami dahulu menyembah -Nya. " Yakni berdoa sambil merendahkan diri kepada-Nya, maka Dia mengabulkan doa kami dan memberikan permintaan kami. "Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang."
 
Dari Anas diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
"Apabila penghuni surga telah masuk surga, mereka merasa rindu kepada saudara-saudara mereka, maka datanglah dipan yang satu hingga sejajar dengan dipan yang lain, lalu mereka terlibat percakapan. Yang satu bersandar dan yang lain pun bersandar, lalu keduanya pun terlibat perbincangan tentang apa yang dahulu terjadi di dunia. Salah seorang berkata kepada temannya, "Hai Fulan, tahukah engkau hari apa Allah memberi ampun kepada kita? Hari ketika kita berada di tempat ini dan itu, lalu kita berdoa kepada Allah Azza wa Jalla, ternyata Dia memberi ampun kepada kita." (HR. Al-Bazzar)
 
((Sumber : Al-Qalmuni, Syaikh Abu Dzar. Dunia Neraka & Surga dalam Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta Timur : Pustaka Al-Kautsar, 2006)

Tentang Islam

Tuesday 26 January 2016

Rezekimu Akan Mengejarmu Seperti Maut Mengejarmu


http://semua-tentang-agam-islam.blogspot.co.id/
Rezekimu Akan Mengejarmu Seperti Maut Mengejarmu

Tentang Islam - Pulang Kantor, mampir dulu beli titipan orang rumah. Kali ini dititipin ketoprak. Akhirnya ketemu gerobak ketoprak, kok ini gerobaknya kosong ga ada orang yang jaga. "Pak, ini tukangnya mana Pak? " tanyaku ke tukang cukur di sebelahnya.

"Oh, lagi sholat maghrib Pak. Dah dari tadi, bentar lagi datang" , jawabnya.

Sehubungan ini pesenan orang rumah, terpaksalah menunggu agak lama, kalo untuk diri sendiri mah sudah saya tinggal langsung. Sedikit terlintas dalam hati, betapa banyak potensi pembeli yang akan hilang, kalo ditinggal lama begini.Tak berapa lama datanglah tukang ketoprak tersebut, "Beli ketoprak Pak satu". Ucapku.

Entah mengapa, tiba - tiba berubah pikiran, " dua deh Pak".

Kemudian datanglah beberapa orang yang antri ingin beli ketoprak. Entah darimana mereka, tadi saya menunggu sendiri ga ada orang lain, tiba - tiba mereka datang memesan ketoprak. Masya Allah, tidak sedikit pedagang yang rela meninggalkan sholat demi menjaga dagangannya yang belum tentu ada orang beli. Apalagi jika pelanggan sedang ramai. Atau mungkin pegawai kantoran, rela menunda sholat bahkan meninggalkan sholat hanya karena alasan sibuk kerja, meeting dan lain sebagainya. Mereka (dan juga kita) seakan lupa kalo Allah lah yang mengatur rezeki.

Tukang ketoprak ini, dengan yakinnya meninggalkan jualannya tuk sholat, seakan ia lari meninggalkan rezekinya, sekembalinya dari sholat ternyata rezeki datang bak lebah mengerumuni bunga. Bahkan Allah pun menggerakkan hati saya sendiri untuk membeli lebih dari yang seharusnya.

Sungguh benar perkataanmu wahai Nabiku

,لو أن ابن آدم هرب من رزقه كما يهرب من الموت لأدركه رزقهكما يدركه الموت

“Kalaulah anak Adam lari dari rezekinya (untuk menjalankan perintah Allah) sebagaimana ia lari dari kematian,, niscaya rezekinya akan mengejarnya sebagaimana kematian itu akan mengejarnya.”( HR Ibnu Hibban No. 1084)

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hambaNya yang selalu bertakwa, aamiin


Tentang Islam

Matiku Dijemput Bidadari

http://semua-tentang-agam-islam.blogspot.com/
Matiku Dijemput Bidadari

Tentagn Islam - Ini adalah kisah sakaratul maut yang begitu berkesan dari seorang pemuda yang begitu berbakti pada orang tuanya.Yang begitu mengagumkan kita, ketika ia ingin dipanggil oleh bidadari surga menjelang kematiannya, ia pun masih meminta izin pada ibunya. Bagaimana baktinya yang luar biasa?

Sebuah kisah yang menggugah hati setiap insan beriman, tentang balasan nan indah bagi seorang anak yang berbakti kepada ibunya. Membuat iri siapa pun yang mendengarnya. Bergetarlah hati setiap orang beriman yang menyaksikannya.

Dalam salah satu khutbahnya, Syaikh Muhammad Hassan menceritakan tentang keajaiban yang dialami seorang pemuda saat detik-detik sakaratul maut menjemputnya. Tidak asing lagi bagi siapa pun yang mengenalnya bahwa ia adalah potret pemuda masa kini yang amat cinta dan berbakti kepada ibundanya.

“Di antara keajaiban yang sampai kepadaku pada bulan ramadhan beberapa waktu lalu "kisah tentang seorang anak muda di antara anak-anak muda kita. 


Ini kisahnya...

Sesosok pemuda yang sangat berbakti kepada ibunya terbaring di atas kasur kematian pada usia keemasannya, yang belum genap tiga puluh tahun. Dalam kegentingan akhir hayatnya itu, tatkala detik-detik sakaratul maut menjemputnya, orang-orang yang ada di sekelilingnya terheran-heran saat mendengar ia mengucapkan kalimat-kalimat yang sangat menakjubkan. Sungguh, sangat menakjubkan!

“Tidak. Aku tidak bisa. Aku tidak bisa. Aku harus izin dulu kepada ibuku”

Masih saja pemuda tersebut mengulang-ulang kalimat yang sama. Hingga membuat mereka yang menyaksikan fenomena itu bergegas memanggil ibunya, yang sedari awal menyendiri dalam kamarnya, menangis, lantaran tak kuasa melihat sang buah hati menghadapi sakaratul maut. Tidak lain karena sang buah hati adalah sosok suri tauladan yang amat berbakti kepada ibunya. Mereka pun mengabarkan apa yang sedang terjadi dengan anaknya.

“Lihatlah anakmu, ia terus-menerus mengucapkan kalimat-kalimat yang aneh !!“

Mendengar hal itu, sontak sang ibu yang cemas berlari menuju kamar anaknya. Didapatinya dahi sang anak mulai mengeluarkan buliran-buliran keringat bak mutiara. Dan ini adalah sebagian di antara tanda-tanda husnul khotimah – semoga Allah Ta’ala mewafatkan kita dalam keadaan beriman -. Ia dengarkan sendiri kalimat yang terus diulang-ulang oleh buah hatinya.

“Tidak. Aku tidak bisa. Aku tidak bisa. Aku harus izin dulu kepada ibuku”

Segera ia dekati buah hatinya. Dan Subhanallah, ia segera bertanya kepada anak kesayangannya :

“Wahai fulan, ini aku, ibumu. Wahai fulan, aku ibumu, Nak.
Aku ibumu, anakku. Dengan siapa kau bicara ?”

Ketika ajal yang kian dekat, di saat waktu yang demikian singkat itu, akhirnya sang pemuda shalih ini menceritakan peristiwa paling berkesan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya selama hidupnya. Ia pun menoleh kepada ibunya seraya berkata :

“Wahai ibuku, seorang gadis sangat cantik jelita, Ibu. Belum pernah aku melihat gadis secantik itu. Ia datang kemari. Sungguh aku melihatnya persis di hadapanku. Ia datang melamarku untuk dirinya, Ibu. Aku bilang kepadanya, tidak. Aku tidak bisa sampai aku minta izin dulu kepada ibuku”

Maka sang ibu pun langsung menimpali : “Aku izinkan, anakku. Sungguh, dia adalah hurriyatun (bidadari) dari surga untukmu. Aku sudah izinkan, Nak“

Sedemikian tinggi inikah derajatmu wahai pemuda? Hingga istrimu (di surga) datang kepadamu membawa kabar gembira, sementara dirimu masih ada di dunia ?

Janganlah kalian kaget. Tidak perlu kalian semua heran, karena dalam kondisi seperti ini, seorang mukmin akan diperlihatkan tempat tinggalnya di surga dan di neraka. Ia akan melihat tempatnya di sisi Allah ‘Azza wa Jalla. Bahkan ia akan melihat para malaikat-Nya. Ia benar-benar melihat malaikat dengan mata kepalanya. Ia pun akan mendengar sebuah bisyarah (kabar gembira).

Dan Maha Benar Allah Ta’ala yang berfirman :

 “Sesungguhnya orang-orang yang berkata Rabb kami adalah Allah, kemudian mereka beristiqomah dengannya, maka para Malaikat akan turun kepadanya seraya berkata : “Janganlah kalian takut”

Di mana kejadian itu ? Di atas kasur ketika mereka akan meninggal, menurut salah satu pendapat. Atau tatkala mereka keluar dari alam kubur, sebagaimana pendapat yang lain dari para ulama tafsir.

  • “Janganlah kalian takut dan jangan pula bersedih. Berbahagialah kalian dengan surga yang telah dijanjikan untuk kalian” [Qs.Fushilat : 30]

SILAHKAN SHARE BIAR MAKIN BANYAK DARI SAUDARA, TEMAN, DAN ORANG DISEKITAR KITA SADAR DAN LEBIH BERBAKTI PADA ORANG TUANYA....!!! Semoga bermanfaat...

Sumber: Belajar Islam
Tentang Islam

Sunday 24 January 2016

3 GOLONGAN AHLI IBADAH



Tentang Islam - Ahli ibadah itu ada tiga golongan dan setiap golongannya ada tiga indikator yang sangat mudah dikenali. 


  • Golongan pertama ialah orang yang selalu menghambakan dirinya kepada Allah di atas jalan takut kepada-Nya (al-khauf).
  • Golongan kedua ialah yang menghambakan dirinya kepada Allah di atas jalan harap (al-raja`).
  • Golongan ketiga ialah yang menghambakan dirinya kepada Allah di atas jalan cinta (al-hubb).


Indikator golongan pertama ialah:
(1) merasa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Swt
(2) memandang sedikit kebaikannya, dan
(3) memandang banyak kesalahannya.

Indikator golongan kedua ialah:

(1) menjadi qudwah (teladan/panutan) bagi manusia dalam semua keadaan
(2) menjadi orang yang paling pemurah sehubungan dengan hartanya di dunia, dan
(3) menjadi orang yang paling berhusnuzhzhan kepada Allah Swt dalam seluruh penciptaan-Nya.

Adapun indikator golongan ketiga ialah:
(1) memberikan segala yang dicintainya dan tidak peduli asalkan diridhai Rabbnya
(2) melakukan sesuatu yang dirinya tidak menyukainya asalkan diridhai Rabbnya, dan
(3) dalam keadaan apapun ia selalu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya." (Abu Bakar al-Shiddiq Ra)

Pertanyaanya adalah, termasuk golongan manakah diri kita ?
Golongan pertama, kedua atau ketiga, atau jangan-janagn belum ada ciri-ciri yang kita miliki seperti yang sudah disebutkan diatas... Astaghfirullah.(dari fp menata akhlak)


Mudah-mudahan 3 GOLONGAN AHLI IBADAH ini bermanfaat dan sekaligus mengingatkan ibadah kita semua kepada Allah Swt...


Tentang Islam


Ditantang Maut


Ditantang Maut

http://semua-tentang-agam-islam.blogspot.co.id/
Ditantang Maut


Tentang Islam - [Ceramah Kematian] ada sesuautu yang ditakuti sehingga manusia enggan memikirnkannya yaitu datangnya maut.

Datangnya maut mendadak anti nego dan tak bisa dihindari walau sekejap. Meskipun enggan memikirkannya tetapi manusia sudah ditantang maut untuk pasrah dan takluk dibawah ketentuan ajal yang membatasi hidupnya, meskipun di tempat yang paling tersembunyi sekalipun. Allah berfirman

  • "Dimanapun kamu berada ,kematian akan mendapatkan kamu,meskipun ,kamu berada dalam benteng yg sangat tinggi dan kokoh ..(QS an-Nisa:78)

Kematian adalah sesuatu fenomena yang dekat karena setiap hari kita mengejarnya seiring dengan berkurangnya umur. Meskipun banyak orang yang menganggap bahwa dalam keadaan bugar maut masih sebaiknya kita berhenti menganggap bahwa kematian masih jauh karena dibantah oleh Imam Ghazali: "yang jauh itu waktu, yang dekat itu MAUT, yang besar itu nafsu, yang berat amanah, yang mudah itu berbuat dosa, yang panjang itu amal sholeh, dan yang indah itu saling mema'afkan".

Kemanapun manusia berlari maka MAUT selalu mengejarnya, sedangkan manusia dikejar tidak mampu menghindar, bukankah bertambahnya waktu berarti lari mendekati MAUT ???, jika demikian adanya maut sangatlah dekat dan makin mendekat untuk menjemputnya,

  • “Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kalian lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kalian, kemudian kalian akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia memberitahukan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan”. (Surat Al Jumu`ah: 8).

Manusia ditantang maut untuk mempersiapkan kematian yang terbaik, kematian yang datangnya mendadak anti negosiasi menuntut kita untuk selalu dalam kondisi berbuat baik dan muslim sehingga dalam keadaan maut menjemput, selalu dalam keadaan muslim sebagaimana pesan Nabi Ibrahim juga Nabi Ya'qub

  • “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagi kamu, maka janganlah kamu mati kecuali kamu dalam keadaan muslim, yakni memeluk agama Islam” (QS. al-Baqarah 2:132).
Semoga bermanfaat semoga kita bisa mempersikan diri dengan sebaik-baiknya.

Tentang islam